Saturday, March 10, 2018

Apa Itu Cinta ? Part #2

catatan dari penulis

-sebelum membaca cerita ini anda harus bisa merasakan menjadi pemeran utama atau dengan kata lain yaitu berimajinasi, dalam cerpen ini agar anda merasakan suasana menjadi pemeran utama nya yaitu ahmad jika sudah selamat membaca

- cerpen ini tidak ada unsur ke tidaksamaan atau melecehkan atau menjelekan pihak lain cerita ini hanya cerita fiksi belaka jika ada unsur kesamaan mungkin itu hanya kebetulan saja

teng-neng-neng-neng-teng-neng-neng-neng (bunyi suara di stasiun kereta) seperti biasa aku selalu menggunakan moda tranportasi umum seperti kereta ini, kenapa aku naik kereta karena naik kereta bisa menghemat waktu dan biaya yang murah dari depok ke jakarta kota saja cuma 4000 tadinya sih 3000 sekarang 4000 ya aga mahal sih, setiap hari aku melihat lika liku manusia ada yg ketawa sendiri dengan handphone nya, ada juga yg melihat ke luar jendela seperti merenungi nasib nya, dan lain-lain, sekarang tiba di stasiun mangga besar sepertinya aku harus cepat-cepat ke gerbong depan agar tidak jalan lagi dari gerbong belakang tanpa aku sadari ko aku melihat seseorang seperti yang aku kenal, yup tentu saja benar dugaan ku yaitu dia okta, tapi ngapain dia pagi-pagi di kereta bawa tas, mungkin dia mau kuliah lebih baik aku tanya saja dan sekalian ngobrol, biar waktu perjalanan tidak terasa.
"eh hay, lu okta kan" jawabku dengan sangat gugup "eh ahmad lu mau kemana ? naik kereta" jawab si okta dengan merasa bingung "ya gw kan tiap hari naik kereta untuk kerja hehe" dengan senyum. "oh mau kerja" okta pun melihat handphonenya. "eh lu mau kuliah ya ? dimana kuliah lu" tanya ku kepada okta. "gw kuliah di universitas zzz" dia pun melihat handphone lagi, tidak ku sangka kereta yang ku naiki ini sudah sampai stasiun jakarta kota, aku dan okta pun turun. "udah dulu ya ahmad, gue kuliah dulu bye" sambil melambaikan tangan. " eh okta gw minta w.a lu dong dan ig lu" aku pun berharap agar dia memberikannya, eh benar saja harapan ku itu dia pun memberika ig dan no whatshapp nya, beberapa bulan okta dan aku pun jalani, seperti seorang teman tanpa curiga, sebenarnya aku menyimpan perasaan terhadapnya, tetapi aku tidak mungkin bisa berjodoh dengan nya karena perbedaan dalam masalah agama.
drrtttt...
drrttttt ...
bunyi getaran handphone bertanda ada pesan whatshapp masuk, setelah ku check ternyata okta.
"ahmad ketemuan di taman yuk, ada yang mau gw omongin" aku pun segera membalas. "oke siap ibu negara"
tiba pukul stengah 5 seperti biasa okta di sana sedang berlatih biola "hy cw, lagi ngapain, boleh aku duduk hehe"sambil menggoda dia. "eh kamu ahmad aku pikir siapa" sambil tersenyum "apa yang mau di omongin okta ? jawab ku. "lu mau ga jadi pacar gw mad ?" deg .. deg ... deg .. deg .... bunyi suara jantung ku yang tidak bisa berhenti karena tidak menyangka okta nembak gw duluan "oke gw mau okta" sejak hari itu aku pun merasa menjadi pria yang sangat beruntung di dunia, sampai-sampai aku tidak bisa tidur malam nya karena tidak percaya, ini mimpi atau bukan, beberapa bulan aku dan okta pun jalani, tetapi sifat okta yg suka menuntut ku yang aku tidak suka dari dia, karena belom jadi istri saja dia sudah banyak nuntut bagaimana jika nanti dia menjadi istri ku, bisa gantung diri aku.
hari demi hari aku lewati, pertengkaran tanpa henti aku dan okta bertikai karena masalah sifat ku yang masih ke kanak-kanakan kata okta selalu berkata "mana ada cw yang mau nerima lu kaya gini mad, selalu kekanak-kanakan lu emang ga nyadar ya ?" aku kesal marah aku pun tidak menghubunginya setelah dia mencaci maki ku dengan seperti itu, tetapi akal sehat ku selalu di kalah kan oleh perasaan sayang ku, lebih baik aku diam.
drrrtt... drrrt... drrtttt.... (suara handphone bergetar bertanda ada pesan masuk) aku udah yakin ini pasti dari okta, soalnya sudah hampir satu minggu aku tidak menghubunginya, sejujurnya setiap aku menerima pesan dari okta hati ku selalu deg-deg'an isi pesannya "mas ahmad ini aku adik nya mba okta, mba okta nya lagi di rumah sakit, minta di jenguk ama mas ahmad karena kan mas ahmad kekasihnya" sontak hati ku merasa resah, ku ambil motor ku dan ku segera pergi ke rumah sakit, sesampai ku di rumah sakit benar saja, aku melihat okta sedang di  rawat dan di infus. "nak ahmad sebenernya okta punya penyakin ginjal dan dia belom dapet pendonornya, ibu bingung, apa yang harus ibu lakukan" dengan sangat sedih hati ku, aku pun menangis "lebih baik saya mendonorkan ginjal saya untuk okta bu, saya siap kok" ibu okta pun mengangguk bertanda dia setuju, beberapa jam kemudia aku pun di operasi ginjal ku agar ginjal ku ini di berikan kepada okta, ke esokan harinya, aku dan okta pun tersadar dari biusnya,  aku akhirnya bisa melihat senyum itu lagi ya senyumnya okta, beberapa tahun setelah operasi ginjal, aku dan okta pun  menjalani hari-hari seperti biasa tiba saatnya di mana hari aku akan melamar okta, di taman aku pun janjian bertemu di taman karena aku sendiri yang menyuruh okta untuk bertemu. "hy cw ada yang mau aku omongin nih" dengan semangatnya aku. "apa yang kamu mau omongin, karena aku juga ada yg aku mau omongin ke kamu" jawab okta. aku pun terdiam dengan reflek aku mengeluarkan cin-cin mas yg aku dapat dari ibu ku yang telah meninggal. "kamu mau ga jadi istri ku, ini pemberian dari ibu ku, aku serius ama kamu, tapi tolong kamu pindah ke agama ku" dengan sangat yakin aku berkata seperti itu tetapi tuhan berkata lain. "maaf ahmad aku kesini juga ingin ngasi ini ke kamu undangan pernikahan ku, ibu ku menjodohkan ku, karena ibu ku berfikir kita beda agama dan ga mungkin bisa bersatu, sebenernya aku ingin bersama mu, tetapi agama memisahkan kita" ucap okta dengan sedih betapa kecewanya diri ku, tetapi aku baru menyadari ini lah cinta aku harus berkorban demi cinta yang belum tentu cinta itu akan menjadi milik ku

tamat ....

maaf ya ceritanya aga ngambang dan ada unsur agama, karena cerita seperti ini pun banyak, di dunia nyata, cinta karena beda agama memisahkan segalanya, apa yang kita petik dari cerita di atas pun banyak manfaatnya dan pelajarannya, jangan bosan dengan cerpen-cerpen saya yang aga ngambang ya hehehe terima kasih sudah membaca

No comments:

Post a Comment