Tuesday, May 31, 2016

penjaga CCTV kantor

Catatan dari penulis :

-sebelum membaca cerita ini anda harus bisa merasakan menjadi pemeran utama dalam cerpen ini agar anda merasakan suasana seramnya jika sudah selamat membaca

- cerpen ini tidak ada unsur ke tidaksamaan atau melecehkan atau menjelekan pihak lain cerita ini hanya cerita fiksi belaka jika ada unsur kesamaan mungkin itu hanya kebetulan saja

Salam hangat dari penulis.

Nama ku ferry aku baru saja di terima kerja di bagian keamanan CCTV ya begitu kerjanya hanya memantau CCTV, jam kerja di tempat ku di bagi menjadi 2 shift, yaitu shift pagi dan shift malam hari, aku pun mendapatkan shift malam ya walaupun hanya memantau CCTV tetapi pekerjaan ini bikin iseng terlebih banyak nya cerita horor di kantor ku tetapi aku tidak percaya akan cerita tersebut, pada suatu malam saat aku shift malam aku melihat di bagian ruangan karyawan akutansi bekerja, aku melihat seorang perempuan cantik sekali, ah mungkin itu hanya seorang yang sedang kerja lembur tetapi aku bingung pirasat ku tidak ada yang lembur hari ini, lebih baik aku memeriksanya, setelah ku cek kok tidak ada orang yg lembur aku bingung ? yasudah lebih baik aku balik ke pos ku untuk memantau lagi, setelah ku perhatikan kok ada wanita itu lagi ? karena penasaran yasudah aku lebih baik nge cek lagi, dan lagi-lagi tidak ada orang di dalam ruangan tersebut aku aga merinding tiba-tiba hawa pun berubah sedikit-sedikit panas sedikit-sedikit dingin, bulu kuduk ku terangkat seperti ada yg memerhatikan, akhirnya setelah perasaan tidak enak ini aku pun pergi keruangan ku lagi dan lagi-lagi wanita itu terlhat di CCTV oke kali ini aku akan ke ruangan itu lagi karena ini bagian dari tugas ku, mau tidak mau aku harus laksanakan, pas aku cek kok tidak ada orang, lampu tiba-tiba nyala mati-nyala mati, dan suasana berubah dingin dan panas, pirasat ku sudah tidak enak, saat aku ingin pergi ke ruangan ku dan saat itu aku sedang membalikan badan ku wanita itu ada di belakang ku dengan muka tidak ada dan ketawanya yg cempreng badan ku tidak bisa di gerakan bagaikan patung, tidak tau kenapa aku ingat kata guru ku jika ada setan di depan mata kita harus tantang dia, karena setan takut kita tantang karena derajat kita lebh tinggi di banding setan, saat tu aku pun menantangnya "hy setan pergi ga lu dari sini kalo kaga gue kotorin nih rumah lu gue" ucap ku setan itu pun ketawa makin keras saat itu juga aku membaca ayat kursi dan tidak beberapa lama kemudian hati ku tenang dan setan di depan mata ku pun menghilang, ke esokan harinya aku cerita kan kepada rekan kerja ku kata rekan kerja ku hal seperti itu sudah biasa di sini emang setan itu hanya ingin mengganggu kita saja, akhirnya aku sudah terbiasa dengan pekerjaan ku ini

penulis : Ryandika kuswandi

Sunday, May 29, 2016

jalan di tengah pemakaman

Catatan dari penulis :

-sebelum membaca cerita ini anda harus bisa merasakan menjadi pemeran utama dalam cerpen ini agar anda merasakan suasana seramnya jika sudah selamat membaca

- cerpen ini tidak ada unsur ke tidaksamaan atau melecehkan atau menjelekan pihak lain cerita ini hanya cerita fiksi belaka jika ada unsur kesamaan mungkin itu hanya kebetulan saja

Salam hangat dari penulis.


Nama ku puput aku bekerja di restoran cepat saji di daerah depok jawa barat, aku hari ini mendapatkan shift siang dan harus pulang jam 11.30 karena restoran closing sekitar jam segitu, waktu pun sudah menunjukan pukul 11.30 aku pun pulang, setelah aku pulang aku mendapatkan dua jalur di mana jalur kiri melewati kuburan dan di jalur kanan melewati jembatan tetapi di sekitar jembatan itu ramai banyak para pemuda, memang sih lewat jembatan sama kuburan sama-sama deket tapi aku malas lewat jembatan karena di jembatan tersebut pemudanya pada nakal dan genit, karena aku takut kenapa-kenapa lebih baik aku melewati jalur kuburan, dalam hati ku berkata mending lewat kuburan ketemu setan dari pada lewat jembatan ketemu orang terus di jahatin, aku pun mulai jalan menyusuri pemakaman, saat itu pemakaman itu begitu sepi dan biasa saja, setelah di pertengahan jalan kuburan angin bertiup kencang, hati mulai tidak enak, bulu kuduk pun berdiri dan pikiran pun mulai negative, tiba-tiba aku mendengar suara tangisan di samping, aku tidak berani menoleh ke samping, aku pun membaca doa pikran dan hati pun merasa tenang, aku pun berjalan tinggal sedikit lagi keluar dari perkarangan kuburan tiba-tiba angin bertiup kencang lagi setelah bertiup kencang aku melihat di depan ku seperti ada perempuan yg berdiri dan di sampingnya seperti orang berbungkus kain kafan mereka berdua berdiri beberapa jarak aga jauh dari ku tapi tidak tau kenapa kaki ini tidak bisa di gerakan, perempuan dan orang tersebut pun mulai mendekati ku benar saja ternyata orang perempuan dan orang tersebut adalah kuntilanak dan pocong mereka menatap ku dengan mata merah  menyala, melotot sepert Ingin keluar dan muka mereka hancur penuh belatung dan darah, aku pun diam seperti batu dan pingsan karena tidak kuat pagi telah tiba aku berada di kamar ku ternyata, kata ibu ku aku di temukan tergeletak saat pagi hari di tengah kuburan dan aku di bawa kerumah ku

penulis : Ryandika kuswandi

Wednesday, May 25, 2016

tengah malam bagaikan jahanam

Catatan dari penulis :

-sebelum membaca cerita ini anda harus bisa merasakan menjadi pemeran utama dalam cerpen ini agar anda merasakan suasana seramnya jika sudah selamat membaca

- cerpen ini tidak ada unsur ke tidaksamaan atau melecehkan atau menjelekan pihak lain cerita ini hanya cerita fiksi belaka jika ada unsur kesamaan mungkin itu hanya kebetulan saja

Salam hangat dari penulis


Nama ku anis aku bekerja di daerah cikini sebagai coustemer service, setiap hari aku kerja ku hanya mengangkat telpon guna untuk menjawab keluhan pelangan, singkat cerita aku bekerja hingga hampir jam 12 malam karena teman ku tidak masuk bekerja makanya jam kerja ku bertambah, seharusnya aku sudah pulang dari jam 7 tadi, telpon kantor tempat ku pun berbunyi aku segera mengangkatnya setelah ku angkat "hallo ada yang bisa saya bantu ?" tetapi penelpon itu tidak menjawab, tut , tut , tut .... Telpon pun terputus, beberapa menit kemudian telpon pun berbunyi aku pun segera mengangkat telpon tersebut, seperti tadi lagi telponnya tidak ada yang menjawab, aku pun jadi bingung dan berfikir paling hanya orang iseng dalam fikiran ku, beberapa menit kemudia telpon pun berbunyi dan aku mengangkat telpon tersebut, penelpon tersebut pun tidak ada jawaban aku pun kesal dan berkata "hallo mas atau mba tolong jangan ngerjain" tiba-tiba penelpon tersebut membalas telpon ku dengan tangisan yg merintih aku pun menutup telpon tersebut karena takut pirasat ku sudah tidak enak aku pun bergegas untuk segera pulang, di perjalanan pulang aku merasakan seperti ada yang memerhatikan ku, dan bulu kuduk ku pun berdiri, gong-gongan anjing pun mulai membuatku resah, aku pun melihat perempuan dari kejauhan lama-lama perempuan itu mendekat dan ternyata perempuan itu adalah kuntilanak dengan muka yg pucat dan mata yg merah menyala, kuntilanak itu tersenyum pada ku, dan menertawakan ku hihihihihi .....
Aku pun lari terbirit-birit sesampainya aku di stasiun ternyata stasiun sudah dalam keadaan sepi mendengar kereta pemberangkatan ke bogor terakhir sudah berada di gondangdia aku pun duduk untuk menghela nafas aku pun melihat seorang perempuan dari peron yg menuju arah ke jakarta ternyata perempuan itu adalah kuntilanak yang tadi aku pun diam dan berkeringat dingin tiba-tiba kereta lewat dan menghalangi kuntilanak tadi aku pun segera naik, di dalam kereta begitu sepi hanya ada petugas dan beberapa orang aku pun duduk di bangku paling pojok tidak tau kenapa bulu kuduk ku tiba-tiba berdiri dan merasakan hawa panas serta dingin, benar lirasatku ternyata kuntilanak itu berdiri di pojok kanan gerbong tiba-tiba aku menoleh ke kiri dan kuntilanak itu sudah ada di samping ku, aku pun keringat dingin dan diam bagaikan patung, aku ingin berteriak tetapi tidak bisa teriak bagaikan terkunci, 15 menit sesampai ku di stasiun cawang aku pun bisa berteriak dan langsung berlari pergi ingin cepat-cepat sampai kost2an, setelah sampai di kost-kostan ku aku pun lega tetapi ke legaan ku pun hanya sebentar tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari koridor kost-kostan ku aku melihat ke jendela tetapi tidak ada, dan beberapa menit kemudian ada yg mengedor-gedor pintu kost-kostan ku tiba-tiba suara cekikikan kuntilanak itu pun terdengar sangat kencang dan pintu di gedor-gedor sangat kencang seperti orang ingin masuk, hordeng kost ku terbuka sedikit kuntilanak itu menampakan diri nya dengan muka yg sangat seram mata nya menyala mukannya pucat dan berdarah-darah di sekitar mata dia menatap ku beberapa menit setelah itu wujud nya menghilang dan gedoran pintu pun semakin pelan dan bunyi suara tawa dari kuntilanak itu pun mengecil dan menghilang bagaikan di dalam neraka jahanam malam itu ke esokan harinya aku pun jatuh sakit beberapa hari kemudian aku pun tidak tau kenapa bisa naik pangkat secara tiba-tiba


Penulis : Ryandika

Tuesday, May 24, 2016

Cerita seram di Rumah duka

Catatan dari penulis :

-sebelum membaca cerita ini anda harus bisa merasakan menjadi pemeran utama dalam cerpen ini agar anda merasakan suasana seramnya jika sudah selamat membaca

- cerpen ini tidak ada unsur ke tidaksamaan atau melecehkan atau menjelekan pihak lain cerita ini hanya cerita fiksi belaka jika ada unsur kesamaan mungkin itu hanya kebetulan saja

Salam hangat dari penulis.


Hari ini, hari pertama aku bekerja menjadi seorang office girl, di sebuah rumah duka di jakarta, kalian tau rumah duka itu apa ? Rumah duka adalah rumah tempat pembakaran mayat atau kremasi, yup sekarang kalian tau rumah duka itu apa pengalaman horor pertama ku adalah saat aku mendapatkan shift malam, nah saat shift malam aku sudah merasa tidak nyaman, tapi mau tak mau aku harus bekerja demi sesuap nasi, malam itu sudah pukul 11.30 malam hampir jam 12 malam tepat, aku pun membersihkan ruangan di mana yang katanya ruangan tadi bekas di pakai oleh orang yg sudah meninggal, bulu kuduk ku merinding saat aku ingin membuka pintu ruangan, seketika aku membaca doa, hati ku aga lega, aku pun membuka pintu setelah ku membuka pintu aku melihat sesosok bayangan di tembok seperti sedang berdiri di belakang ku sosok itu sangat besar, aku pun memejamkan mat ku beberapa detik setelah ku buka mata ku bayangan itu hilang, aku pun masuk ke dalam ruangan itu dan mulai bersih-bersih tidak tau kenapa lampu di ruangan itu mati nyala-mati nyala, pirasatku sudah tidak enak tiba-tiba lampu itu mati ... Seketika aku tidak bisa melihat sama sekali aku seperti berada di neraka, tiba-tiba lampu menyala bersyukur dalam hati ku aku pun buru-buru keluar dari ruangan itu tidak tau kenapa pas aku membuka pintu, pintu itu terkunci sepertinya aku tidak mengunci pintu tersebut, lampu pun mulai mati nyala-mati nyala seketika lampu mati lagi aku mulai merasakan bulu kuduk ku makin merinding tiba-tiba lampu menyala dan ada sosok besar di depan ku dengan mata menyala berwarna merah api, muka nya hancur bagaikan di pukul malaikat, badan ku pun kaku seketika tidak bisa apa-apa lama kelamaan aku pun pingsan, setelah aku tersadar aku sudah ada di post dan aku bertanya kepada seorang satpam yg jaga di rumah duka tempat kerja ku katanya itu hal yg biasa memang pertamanya dia mengganggu hanya untuk ingin berkenalan dengan ku, akhirnya. Beberapa hari kemudian aku sudah biasa saja dengan hal seperti itu di rumah duka

penulis : Ryandika kuswandi